Umroh Sesuai Sunnah Bersama Pembimbing Berpengalaman, Amanah & Terpercaya. Fasilitas Hotel *3, *4 dan *5.
Ka’bah
Ka’bahadalah bangunan pertama di atas bumi yang digunakan sebagai tempat menyembah Allah. Allah swt berfirman,
Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (Makkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi manusia. (QS. Ali-Imran:96).
Allah Swt. Telah memerintahkan Nabi Ibrahim as. dan puteranya, Nabi Ismail as.,untuk membangun kkbah dan menegakan pondasinya. Allah Swt. Berfirman,
Dan(ingatlah), ketika kami menjadikan rumah itu (Baitullâh) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan Telah kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail, “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang rukuk dan yang sujud”. (QS. AlBaqarah:125).
Nama-nama Ka’bah
1. Ka'bah (QS Al Mâidah: 97)
2. Al Bait (QSAli Imrân: 96)
3. Baitullâh (QS Al Baqarah: 125)
4. Al Bait Al Haram (QS: 97)
5. Al-Bait Al 'Atîq (QS AlHajj: 29)
6. Qiblat (QS AlBaqarah: 144)
Dalam perkembangan sejarahnya, Ka’bah mengaami renovasi sebanyak 12 kali, dan kondisi bangunan Ka’bah pada saat ini:
o Tinggi : 14M
o Panjang dari Arah Multam : 12,48M
o Panjang dari Arah Hathim : 11,11M
o Antara Rukun Yamani dan Hathim (Hijr) : 12,11M
o Antara Rukun Yamani dan Hajar Aswah : 11,52M

Hajar Aswad
Hajar Aswad adalah batu berwarna hitam kemerah-merahan, terletak di sudut selatan, sebelah kiri pintu Ka’bah.
Konon, Hajar Aswad awalnya satu batu yang berdiameter ± 30 cm. Akan tetapi karena berbagai peristiwa yang menimpanya sejak zaman Qaramithah dan peristiwa lainnya, batu tersebut terpecah dan tersisa delapan butir batu kecil sebesar kurma dengan ukuran yang berbeda-beda.
Banyak sekali hadits yang menceritakan tentang Hajar Aswad. Rasulullah saw. Bersabda, “Hajar Aswad diturunkan dari Surga dalam keadaan berwarna lebih putih daripada susu. Lalu, dosa-dosa Bani Adam lah yang membuatnya hitam.”(HR Tirmidzi)


Hajar Aswad selalu dimuliakan, baik pada masa Jahiliah, maupun setelah Islam datang. Bahkan Rasulullah saw. Menganjurkan Kaum Muslimin untuk mencium atau mengusapnya.
Umar bin Khatab berkata, “Sesungguhnya saya mengetahui bahwa kamu hanyalah sebuah batu yang tidak bisa memberikan manfaat dan madharat. Sekiranya tidak tidak pernah melihat Rasulullah saw. Menciummu, niscaya saya pun tidak akan menciummu.” (HR Bukhari)
Rasulullah saw. Bersabda, “Sesungguhnya hajar Aswad memiliki lisan dan dua bibir, yang akan memberi saksi pada hari Kiamat bagi yang mengusapnya.” (HR Ahmad dn Ibnu Huzaimah).
Multazam
Multazam adalah tempat yang menempel di Ka’bah. Batasannya antara hajar Aswad dan pintu Ka’bah. Lebarnya kira-kira 2 merter. Atau ada juga yang mengatakan antara Rukun Yamani dan pintu Ka’bah.
Ibnu Taimiyah, “Yang paling disukai untuk mendatangi Multazam yaitu antara hajar Aswad dan pintu Ka’bah, kemudian menempelkan dada, wajah, tangan (dari sikut sampai ujung jari) dan berdoa. Ketika melakukan hal tersebut, berdoalah kepada Allah Swt untuk semua kebutuhan... “ (Majmû’ Al Fatawa)
Hijir Ismail
Hijir Ismail adalah bangunan yang berdampingan dengan Ka’bah dan terletak di sebelah utara Ka’bah, yang dibatasi oleh tembok berbentuk setengah lingkaran setinggi 1,5 meter. Awalnya, Hijir Ismail hanya berupa pagar batu yang sederhana.
Berdasarkan Hadits Shahih, Hijr Ismail termasuk bagian Ka’bah. Aisyah ra. Berkata, “Aku sangat ingin memasuki Ka’bah untuk melakukan shalat di dalamnya. Kemudian Rasulullah saw. membawa Aisyah ke dalam Hijr Ismail dan berkata, “Shalatlah kamu di sini jika kamu ingin shalat di dalam Ka’bah, karena ini (Hijr) termasuk sebagian dari Ka’bah.” (HR Abu Daud)

Maqam Ibrahim
Maqam dalam bahasa Arab artinya tempat berdiri. Maqam Ibrahim adalah tempat berdirinya Nabi Ibrahim saat membangun kembali Ka’bah. Tempatnya terletak di sebelah timur Ka’bah dan di dalam bengunan tersebut terdapat batu yang diturunkan oleh Allah dari surga bersama-sama dengan Hajar Aswad. Di atas batu itu Nabi Ibrahim berdiri di saat meninggikan bangunan Ka’bah dari pondasinya. Nabi Ismail as membantu meletakkannya agar Nabi Ibrahim as dapat naik lebih tinggi di atas batu tersebut.
Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud" (QS Al baqarah: 125)
Tempat pijakan dua kaki Nabi Ibrahim ra. itu berbekas diatas batu tersebut dan masih tetap ada sampai sekarang.
Awalnya, batu maqam Ibrahim tersebut menempel dengan dinding Ka’bah, pada zaman Umar bin Khatab r.a. dipindahkan ke belakang sehingga orang-orang yang menunaikan shalat di dekatnya, tidak terganggu oleh orang-orang yang sedang menunaikan thawaf.
Sekarang, batu yang terdapat bekas telapak kaki Nabi Ibrahim tersebut sudah ditutup dengan kaca berbentuk kubah kecil.
Zam-zam adalah sumur yang terletak kira-kira 11 meter dari Ka’bah. Sumur tersebut telah menghidupi bangsa Arab selama berbad-abad, sejak zaman Nabi Ibrahim hingga sekarang.
Menurut penelitian beberapa ilmuan dari berbagai negara, air zamzam merupakan air terbaik sedunia saat ini dan jauh lebih baik ketimbang air sungai gangga di India (yaitu air suci bagi orang hindu di India), karena dalam air zamzam banyak mengandung zat bezi, vitamin, dan berbagai kebutuhan untuk menambah daya tahan tubuh.
Rasulullah saw. Bersabda, “Sebaik-baik minuman di muka bumi adalah air zamzam, di dalamnya ada makanan yang mengenyangkan dan ada penyembuh bagi segala penyakit"(HR Tirmidzi)
“Sesunggguhnya tanda yang membedakan antara kita (orang mukmin) dan orang munafik adalah bahwa mereka tidak meminum zam-zam yang banyak.” (HR Ibnu Majah)
Sumur Zamzam dapat memompa air antara 11 sampai 18 liter per-detik. Sedang keistimewaannya adalah: munculnya melalui perantaraan malaikat Jibril, air untuk mencuci hati Nabi Muhammad saw. Sebelum Isra Mi’raj, berada di tempat paling suci di bumi, dan merupakan obat bagi siapa saja yang meminumnya.
Shafa dan marwa
Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebagian dari syiar Allah,
“Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi'ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber-'umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui.” (QS Al Baqarah: 125)
Bukit Shafa dan Marwah adalah dua buah bukit yang terletak dekat dengan Ka’bah (Baitullah). Bukit Shafa dan Marwah ini memiliki peranan sangat penting dalam sejarah Islam, khususnya dalam pelaksanaan ibadah haji dan umrah. Bukit Shafa dan Marwah yang berjarak sekitar 450 meter itu, menjadi salah satu dari rukun haji dan umrah. Tidak sah haji atau umrah seseorang jika tidak melakukan sa’i antara sofa dan marwah sebanyak tujuh kali.
Shafa merupakan sebuah bukit kecil yang menyambung ke bukit Abi Qubais. Di bukit ini, dulunya terdapat Darul Arqam, Darul Saib bin Abi Saib dan Darul al-Khuld yang sekarang semuanya sudah disatukan menjadi tempat sa’i. sedangkan bukit Marwah bukit yang menyambung dengan bukit Qaiqu’an dan mengarah ke rukun Syami, jaraknya 300 m dari Ka’bah. Marwah merupakan tempat terakhir thawaf.
Dari segi fisik, tidak ada yang istimewa dari kedua bukit itu. Namun, tujuan Allah memerintahkan Ibrahim as agar membawa keluarganya ke Makkah yang kelak di lokasi tersebut rumah Allah (Baitullah) berdiri.
Di tempat ini dahulu, Nabi Ibrahim tinggal bersama istri dan anaknya. Kemudian Nabi Ibrahim meninggalkan istri dan anaknya untuk pergi ke Syam demi menjalankan perintah Allah swt. Kemudian, perbekalan istri Nabi Ibrahim (hajar) habis, air susu pun tida keluar lagi, maka menangislah Ismail karena kelaparan. Kemudian hajar bersaha mencarinya, berjalan di bukit Shafa dan marwa sampai tujuh kali. Kemudian datanglah Jibril dengan menhentakkan kakinya ke tanah sehingga keluarlah air.
Masjid Al Khaif
Masjid Al Khaif terletak di kaki gunung sebelah Selatan Mina, dekat dengan al-jumrah al-sughra (jumrah kecil). Rasulullah saw. pernah menunaikan shalat didalamnya. Yazid ibn al-Aswad, “saya haji bersama Nami SAW, dan saya shalat Subuh bersamanya di masjid al-Khaif.”Bagi jemaah haji yang mabit di Mina, memungkinkan mencontoh rasulullah saw. Untuk menunaikan shoalat di masjid ini.
Masjid al-Khaif mempunyai 4 (empat) menara dan dilengkapi dengan pendingin udara (AC) yang jumlah satuannya mencapai 410 buah, ditambah dengan kipas angin dalam jumlah kurang lebih 1100 buah. Disampingnya disediakan lebih dari 1000 toilet, dan sekitar 3000 buah kran pancuran untuk wudhu.
Mina
Mina artinya tempat berkumpulnya orang-orang. Tempat ini merupakan bagian penting dalam ibadah haji. Letaknya ke arah Timur Masjidil Haram kira-kira 4 km, di sini para jama'ah haji bermalam (mabit) pada malam 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Selain tempat mabit, Mina juga terdapat tiga jamarat (tempat untuk melempar jumrah), yaitu Jumra Ula, Jumra ustha dan jumra Aqabah.
Di tempat inilah kaum Anshar melakukan bai’at I dan II kepada Rasulullah dan di tempat ini pula Allah menurunkan surat An Nasr dan Al Mursalat.
Di tempat ini pun, dilakukannya penyembelihan Hewan Qurban pada tanggal 10 Dzulhijjah.
Arafah
Arafah adalah sebuah padang pasir yang luas yang pernah dijadikan tempat oleh nabi untuk berwukuf, dan di dalamnya terdapat Jabal Rahmah, tempat ini disebut Arafah karena Nabi Adam dan Siti Hawa bertemu setelah turun dari surga secara terpisah.
Arafah terletak di sebelah tenggara Masjidil haram sejauh 22 KM melewati jalan masjidil haram. Memiliki luas 10,4 Km2. Arafah satu-satunya tempat pelaksanaan ibadah Haji yang letaknya di luar tanah haram.
Wukuf di Arafah merupakan pokok ibadah haji, sesuai dengan sabda Nabi bahwa 'Haji itu adalah wukuf di Arafah'. Dan, dianjurkan pula banyak berdoa, karena Nabi SAW bersabda bahwa "sebaik-baik do'a adalah do'a pada hari Arafah" disunnahkan juga memperbanyak membaca al-Qur'an, membaca surat al-Hashr, membaca sholawat dan membaca surat al-Ikhas. Diriwayatkan dari Ali Bin Abi Thalib "barang siapa membaca surat al-Ikhlas seribu kali pada hari Arafah maka Allah akan memberikan/mengabulkan apa yang dia minta"
Masjid Namirah
Masjid Namirah terletak sebelah barat Masjidil haram. Pada Haji wada, Nabi singgah dan berkemah di sini dan di tempat ini beliau berkhutbah arafah dan menunaikan shalat.
Sekarang masjid ini menjadi pusat kegiatan wuquf dan khutbah Arafah dikumandangkan di sini.
Masjid ini sekarang sangat luas, berukuran kurang lebih 8000 meter persegi, memiliki 64 pintu masuk, 6 menara, dan bisa memuat 350 ribu orang untuk solat didalamnya.
Wadi Muhassir
Wadi (lembah) Muhassir bagian dari tanah suci dan terletak di antara Muzdalifah dan Mina. Secara bahasa muhassirartinya menahan atau melemahkan, karena disinilah tentara Abraha dari Yaman tertahan pada saat akan mengancurkan ka'bah.
Di tempat ini pula Allah menghancurkan pasukan gajah dan tentaranya seperti yang dikisahkan dalam Surat Al Fîl. Sehingga ketika kita melewati tempat ini dianjurkan menpercepat jalan atau kendaraan sesuai dengan contoh rasulullah saw.
Jabal rahmah
Jabal Rahmah merupakan jabal atau bukit yang mempunyai nilai historis dan bagi jamaah haji merupakan suatu kebanggaan ika bisa naik sampai ke atas jabal Rahmah. Di Atasnya, terdapat tugu besar berwarna putih, dan tugu ini merupakan lambang atau ciri khas bagi Jabal Arafah.
Jabal Rahmah, Dulu, sulit untuk didaki, kemudian dibuat jalan berupa tangga oleh al-Jawad Al-Ashfahani. ketinggian bukit ini kurang lebih 500 m dari permukan laut. Bukit ini bisa ditempuh dalam waktu kurang lebih 20 menit.
Muzdalifah
Muzdalifah termasuk tanah haram sekitar 12 Km dari masjidil Haram. Sedangkan batasannya adalah antara Wadi Muhassir dan Ma'zamain (jalan di antara dua gunung).
Dinamakan muzdalifah karena orang-orang mendatanginya pada awal malam atau pertengahan malam, atau karena meninggalkannya dengan serentak.
Mabit di Muzdalifah merupakan bagian dari ritual haji yang utama, karena waktunya bertepatan dengan malam hari raya Idul Adha.
Rasulullah bersabda: "barang siapa menghidupkan malam-malam hari raya, maka Allah swt akan menghidupkan hatinya pada saat semua hati manusia sedang mati" maka sudah selayaknya bagi jamaah haji untuk senantiasa mengisi waktunya dengan dzikir, baca Qur'an berdo'a yang tentunya dengan sikap yang khusyu', tawadlu serta penuh pengharapan akan ampunan dan ridlo dari Allah swt.
Masjid Masy’aril haram
Masjid ini dibangun oleh pemerintah Arab saudi dengan menelan biaya 5 juta Riyal. Panjang masjid dari Timur ke Barat ialah 90 m dan lebarnya 56 m, dengan luas keseluruhan 5040 m/segi, sehingga dapat menampung 12 ribu lebih jamaah, dengan pintu masuk tersebar di sebelah Timur, Utara dan Selatan. Di bagian akhir masjid terdapat dua menara dengan ketinggian sekitar 32 m.
Gua Hira
Gunung ini terletak 6 km sebelah Timur Laut dari Masjidil Haram. Di puncak gunung ini terdapat sebuah gua yang dikenal dengan Gua Hira', yaitu tempat turunnya wahyu pertama pada Nabi Muhammad. Di sinilah beliau Nabi selama kurang lebih 40 hari bertahannus, berdzikir dan bertahmid mengadu pada Tuhan tentang kondisi kaum kafir Mekkah yang sudah rusak. Tinggi Gua ini sekitar 612M dari permukaan Laut atau 281M dari permukaan gunung. Dari tempat pemberhentian bis ke puncak gunung memerlukan waktu 1 jam.
Gua Tsur
Gua Tsur adalah sebuah gua yang terletak sekitar 4 KM sebelah selatan Masjidil haram. Gua Tsur berada di salah satu puncak Jabal Tsur dengan ketinggian 458 M atau 748 M dari permukaan laut.
Struktur dan bentuk gunung ini menyulitkan para peziarah untuk mendaki sampai ke Gua Tsur. Gua ini mempunyai dua pintu masuk yang terletak di bagian depan dan bagian belakangnya. Sepintas kilas, bentuk gua ini menyerupai bentuk kuali.
Sejarah Gua Tsur sangat erat kaitannya dengan sejarah hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah. Di dalam Gua Tsur inilah Nabi Muhammad SAW. beserta Abu Bakar bersembunyi dan beristirahat selama tiga hari dalam perjalanan hijrah tersebut.
Majid Jin
Dinamakan Masjid Jin kerena di tempat ini ketika Rasulullah saw. Bersama Abdullah bin masud datang sekelompok Jin berbaiat kepada rasulullah dan masuk islam setelah mereka mendengar dan menghayati lantunan ayat-ayat Al Quran yang dibacakan oleh Nabi muhammad.
Masjid ini terletak di Kampung Ma’la, tidak jauh dari pekuburan Kota Makkah. Tepatnya, di daerah Hujun sekitar 1,5 KM sebelah Timur masjidil Haram.
Kuburan Ma’la
Perkuburan Ma'la terletak di kawasan Hujun, sekitar 600 meter sebelah utara Masjidil Haram. Pekuburan ini merupakan pekuburan yang tertua yang ada di makkah. Di tempat ini pula Khadijah binti Khuwailid istri Rasulullah dimakamkan, bersama para sahabat, thabiin, dan salafu shalih.
Pekuburan Ma’la adalah pekuburan yang disediakan bagi penduduk Makkah atau siapa saja termasuk jemaah haji yang meninggal di Makkah. Sejak sebelum Islam, Ma'la sudah dijadikan makam keluarga besar Bani Hashim, iaitu nenek moyang Nabi Muhammad.
Rasulullah pernah bersabda,
"Allah akan membangkitkan dari bumi ini (perkuburan Ma'la) 70,000 orang yang masuk syurga tanpa hisab. Setiap seorang daripada mereka dapat membawa (membantu) 70,000 orang, wajah mereka cerah dan bersinar bagaikan bulan purnama..." (Hadis riwayat Abu Hafs)
Kuburan Ma'la tidak menggunakan nisan dan tidak ada bangunan di atas kuburan. Jenazah yang yang dikuburkan di Ma'la biasanya disembahyangkan di Masjidil Haram oleh jemaah yang hadir sembahyang ketika itu.
Masjid Tan’im
Masjid ini dinamakan juga masjid aisyah. Terletak sekitar 6 kilometer dari kota Makkah. Umumnya Masjid ini dipergunakan sebagai miqatnya jama’ah yang akan melaksanakan umrah.
Diriwayatkan dalam hadits bahwa Siti Aisyah yang berangkat untuk berhaji dengan Nabi Saw dari Madinah. Setelah tiba di Makkah beliau haid, sehingga tidak bisa Thawaf dan sa’i di Masjidil Maharam. Namun, Rasulullah saw menyuruh beliau untuk mandi dan tetap berpakain ihram, kemudian melaksanakan rukun-rukun haji lainnya di Arafah, Muzdalifah dan Mina. Setelah Aisyah r.a suci dari haid, Nabi Muhammad Saw memerintahkan Abdurahman bin Abu Bakar untuk mengumrahkan Aisyah dari Masjid Tan’im sebagai miqat.
Masjid Ji’ranah
Masjid Ji’anah berada di Timur laut kota Mekkah berjarak sekitar 24 km dari Mekkah. Dinamajan Jir’anah karena seorang wanita yang pernah hidup ditempat ini, Sebagaimana Allah abadikan dalam surat An nahl ayat 92.
Di tempat ini Nabi istirahat bersama pasukan yang berjumlah 12 ribu orang selepas perang Hunain dan Tha'if. Dari tempat ini Nabi berihram untuk umrah lalu ke Mekkah untuk thawaf, sa'i, dan tahllul, kemudian pada malam Rabu hari ke-12 di akhir bulan Dzulqa'dah beliau kembali lagi ke Ji'ranah untuk niat ihram umrah.Sehingga tempat ini juga menjadi tempat ihram umrah bagi penduduk tanah haram seperti Tan'iem
Komentar
Posting Komentar